Jumat, 26 Februari 2010

keegoisan

yang mengantar dialah yang akan meninggalkan

maka biarlah aku menapaki perjalanan sendiri

rasa takut adalah kehidupan manusiaku

tetapi aku tak mau kehilangan airmata sia-sia

kekasih yang menawarkan hati dialah yang mengambil hatiku

maka biarkan aku tersudut dan mengingkari

membentur tembok malamku sendiri

meski tau aku ada

dan biarkan aku datang

dalam keakuanku

-indie-

tak sanggup

seperti angin yang memuntahkan darah
akupun tak mampu lagi menahan amarah
hingga melampiaskan segala perasaan
yang tercurahkan gelisah tak beralasan

mungkin arah mata angin perdulikan musim
hingga tahu akan selalu bertiup
dan memasuki kemauan yang semakin menepi
untuk menuntaskan semua harapan

aku tak sanggup masuk ke dalam manusiaku
yang tak lagi mampu menempuh rindu
menuju keakuanku hingga selalu terpuruk
serta merta di kerutuk sang waktu
pada usia yang membantu

ingin aku berpaling pada cermin
yang akan merubahku seribu wajah
selalu berganti dengan mimpi yang sama
dengan kekecewaan menikam dalam diam....

-indie-

Kamis, 25 Februari 2010

Aku dan sepimu


katakan pada otak kecilku

ketika malam itu kupinjam tanganmu angin,

rembulan dan lesatnya waktu memberi restu

bintang-bintang menyapa kerlip

cuacapun hening memandangi

kecemerlangan musim yang kuangankan

yang teramat cepat berubah

pada denyut puisi yang syahdu

yang akan nafaskan pertemuan

harusnya tak kubayangkan

engkau dan kesepianmu....SENDIRI...

-indie-

usilna lucu


badung

slengekan

gokil abis

tapi kadang termehek-mehek ma sepi

jawara keliling kampung dgn segudang panci

ckckckckck buat salut and semangat

ada keluguan terpancar kala terpojok dan....

hanya bisa terpingkal-pingkal....

aku disini mengamati

peri disana menyemangati

bidadari turun beri tepuk-tangan

dan eyang duduk di kursi goyangnya terkekeh

lihatlah ulah kami kadang konyol tapi tetap harmonis...

jgn pernah menyerah hanya untuk sepi...

-indie-

Doa Malam


sebelum mata terpejam

kulatunkan kata ampunan

karena dosa,salah dan khilaf....
terselingi harapan lebih...

semoga bahagia,sehat dan tetap dijalanMu

ku masukan nama2 yang telah mengisi hidupku

dalam suka dan duka...

semoga mereka jg terampuni dan seperti yang kuharapkan

dariMU....

diakhiri rasa syukur kuhaturkan

dan selalu lindungi kami semua

dalam Iman dan ketaqwaan padaMu

selamat malam teman,semoga kita berjumpa lagi esok hari....

Amin Ya robbal alaminn....

-indie-

Teduh..


suara itu mengheningkan semua suara
alunan yang sempurna bagi telingaku dan bathinku
mengumandang indah tanpa sedikitpun cela
bait-bait suci itu....
menggetarkan nadi dan darahku
tercekam atas dosa dan khilaf selama ini
serasa jadi lebih adem dengar lafasMu
yang tertuang dalam lembaran-lembaran juzz
terbungkus kitab yang turun temurun dari jaman sebelum masehi
aku rindu akan kumandangnya dalam nuansa sepi di malam ini
hatiku yang penuh kemuakan duniawi luruh sudah dalam nafasmu
teduhkan hati insan yang selalu rindu akan keteguhanmu
nafasmu adalah nafasku, teduhmu adalah teduhku
kau Al-quran nur karim..........

-indie-

Terburu


berlari

ketakutan


wajah pucat pasi


menahan tubuhna bergetar...


miris hatinya....


panik dan jantung berdetak kencang


ketika ia tau waktunya sangat tipis dan mepet


oh ampuni aku ....ketika ia tak perhatikan waktu


dgn kecepatan yang ia rasa sdh sangat cepat


ia lalu menuju air kesucian dan mlepas selembar alas


dan mudaha2an aku tak memikirkan hal lainnya untukMU


bersujud demi kehidupan yang telah Kau beri untuknya....




*Jgnlah menunda waktu untuk Yang Kuasa*
-indie-

Rabu, 17 Februari 2010

Merindukanmu

dihalaman itu tempat kau ajari aku menebak sang mentari tersisa tajam dimatamu diantara bunga bermekaran dan burung-burung yang bernyanyi itu buat ku terkenang mestinya kau ceritakan jua pada malam pada bintang gemintang yang tersipu dihalaman ini ku renungi kisah-kisah bayangmu di bawah matahari yang kini sedang ku raih dalam angan sepi dan terpaku di sini di halaman ini
-indie-
(catatan untuk ayah)

Perjamuan


remang ruang terhiasi api asa, disudut itu terhidang buah suci diantara alas tertata tangan penuh jemari dan di atas meja tersaji menu keikhlasan penghilang dahaga adalah kekhusyukan diselingi dengan cuci dosa diatas tasbih dan akhirnya menu penutup tiba tergelar rasa nikmat dan syukur

-indie-

Selasa, 16 Februari 2010

Permata hati


pada sebuah tempat persinggahan

yang memberi keteduhan bagi jiwa

kubayangkan engkau menari

dalam geliat yang kau selami

sebagai gerak angsa mandi dibening telaga sunyi

melepas bulu-bulu dan debu

membasuh luka yang menggores

dan pada air telaga yang bening

ingin ku lukis sepenuh wajah

saat-saat kau tarikan di bening telaga

dan bangkit dalam kesegaran pnuh

matamu, sebuah dunia membentang

dgn tebaran bunga aneka warna dan mewangi

sebuah jalan yang memanjang di relung sebuah

taman

-indie-

Tersenyum

bibir itu..

tersungging indah

buat lena dan sejuk hati

serasa luka telah terobati

tanpa pamrih dan tulus suci

kuingin raih semua bibir simpul

tuk padati dinding hati

penuhi suka kasih tanpa luka


bibir itu

yang mampu obati luka

hati kau jadikan tenang

tangisan kau sulap untuk tersenyum lagi...

-indie-

Senja bermain cakrawala

kemana perginya siang itu...

terpekur dilain sisilah dikau rupanya

berganti waktu untuk alikan terang

mengulurkan kesempata pada sore ini


kadang kau masih menggoda sore untuk berhias

dengan warna jinggamu yang merona

tak kau biarkan sore itu sendri

walau hanya sesaat saja


dan senja menyambut dengan suka

meski hanya laluan

tapi waktu beri kesempata

senja bermain cakrawala

SORE INI....

-INDIE-

Terkekang pada kenangan

kaki ini disini terpaku

mata ini nanar meratapi

tubuh ini menggigil ketakutan

jantung ini berdebar keras

bibir ini terbata berucap

hati ini meradang

bila satu memori itu tersembul

menistakan peristiwa silam

yang kelabu dan kelam

sungguh ngilu batin terasa sudah

pikiran ini tak mau lupa

pada sejumput luka yang menggores

kenapa kenangan itu selalu menghantui

mengekang pribadi utk menutup diri....

biarlah batin ini menjerit dan menangisi

biarlah sampai kering darah yang menetes

bersama angin lalu dan mentari pagi.

-indie-

Potret

satu bidik lihat gambaran

atur posisi tekan tombolnya

yang nyata terpapar sudah

tak sangkal bedanya

yang terpapar buat kenangan

yang rindu terobati

yang jauh tersenyum

kembali reka menyapa

temu tak penting lagi

meski tak kan jumpa lagi

-indie-

Saat indah

seperti dulu..seperti mimpi-mimpi kita dulu dirajut tanpa kejut digulat rasa suka tanpa tangis tanpa luka seperti dulu.....aku kau tertawa bersama tanpa rasa sepi tak terasa saat nyeri gayuh langkah ceria tanpa beban terpundak seperti dulu.....aku ingin kembalikan waktu saat kukenal nyanyian dendangkan masa kecil kita tak ada rasa benci penuh suka tanpa dosa

-indie-

Senin, 15 Februari 2010

Takdir

menawar hidup dengan keluhan

takkan pernah ada habisnya

sebab jiwa telah digariskan

dalam timbangan kepastian


kita mesti berjalan

melewati tikungan dan tanjakan

menegakkan hidup untuk dirubuhkan

sebelum akhirnya menjadi reruntuhan


sebelum kebuntuan istirahatlah sejenak

dalam ranjang meditasi yang diam

tempat yang mengajarkan asal mula tangisan

ketika mulai memahami

sebagai manusia yang sesungguhnya


menawar hidup dengan keluhan

takkan pernah ada habisnya

sebab semua sudah digariskan

-indie-

Menggoda

diamkan resahmu
dengan belaian angin
lembut menyentuh
meredam keinginan
untuk tetap berbagi
mengisi sepi
melewati hari

malam yang kau lalui
tak akan sesunyi
saat bintang
enggan menemani jelang pagi

nuansa hati terbayang
jangan biarkan menggoda keyakinan
menggoyahkan istana kaca
yang mulai berdiri
walau masih rapuh
dalam relung jiwamu

bening telaga itu
perlahan membuka lingkaran alur tiada henti
setia melukiskan
wajah yang mulai kau rindukan
biarlah begitu adanya
-indie-

pagi kabarkan padaku

siapakah yang tiba-tiba
merontokkan helai-helai mawar merah
debu-debu beterbangan
tak pernah mengenal mata angin
duri-duri yang menancap
di hati dan meneteskan darah
apakah kemarau telah sempurna
sehingga terpaannya sampai padamu

kini setiap subuh
aku selalu dipaksa
menikmati bara dan prahara
-indie-

Minggu, 14 Februari 2010

Hari baru

ada yang diam-diam mengantarkan kita
dari punggung dedaunan
butiran embun yang berjatuhan di tanah
mengering pada sebuah dunia yang baru

ada yang diam-diam mengingatkan kita
dari warna dan wangi udara taman
kupu-kupu meninggalkan kepompongnya
seolah ingin melacak kelahirannya....
-indie-

Pesona

sekelebat bayangan wajahmu
muncul diantara rerimbunan
mengejutkan harapan kumengejar
beribu bintang yang telah tertangkap mimpiku
begitulah.... aku terkesiap malam ini
tidurmu menggantung dilangit-langit kamar
dari matamu yang terpejam
seratus mawar liar telah lebih dulu
memperebutkan peneduhan

kekasihku, telah cukup lama kita bersama
tetapi aku selalu lupa untuk satu pertanyaan
yang barangkali telah kau tunggu
sekelebat bayangan wajahmu
sepertinya ingin mengajakku bicara
dan kuharap lega jadi milikmu
memejamkan mata
mempersiapkan mimpi sembari
berdekat-dekat hati

-indie-

Buah hati








tatapan bening menggoda

luruhkan hati melabuhkan harapan
menjadi awal hari penuh warna
impian demi impian
melambungkan angan tinggi ke awan
andai awan tak membawa badai
rindupun terasa begitu indah
saat kembali ke sisi
tak ada lagi yang paksakan hati
menghindari terpaan pesonamu
-indie-

Harapan








mulanya kucari diantara buku dan debu

yang bersemayam di ruang
kemudian kucoba terbang
jiwaku berkelepak resah
begitu jauh desahmu
diatas awan
lalu kudiam
dalam pasrah
dalam doa
maka hatiku berlagu
ELANGKU
ijinkan aku bersandar di balik punggungmu.
-indie-...

Bukan aku








bukan tidak kutemukan hatiku disini
seperti juga lagu lama mengalun
terkerat di telan waktu kelabu
aku hanya menunggu kereta menjemput
berharap tinggalkan kenangan
dan mimpi buruk di kepulan asap
aku hanya menunggu waktu berangkat
bulan berputar di tanah gersang
gumpalan harapan ku tertanam
dipintumu seribu kata terucap manis....
-indie-

Setia








bulan itukah yang ingin kau gapai
bulan yang cahayanya redup
bulan yang tinggal separuh
saat meraup hari-hari yang penuh peluh
bulan itu juga
bulan yang sama
yang memberimu berjuta asa semu
memberimu pesona di hari lalu

betapa lelah bulan memberi
sinar hidup untuk malammu
meski tersisih saat terang
bulan masih setia
menemanimu jelang setiap malam
hingga esok pagi
-indie-

kelemahan







mawar-mawar yang menjelma angin

gelisah mencari cermin
hingga mereka tak tau lagi
tajamnya duri menoreh luka

mawar-mawar merasa bangga
selalu mengejar cakrawala
sedang mereka berjalan dengan tungkai di depan

bukannya ia telah menitipkan pasti
mata angin dan cermin suci
DALAM NURANI
-indie-

Masa lalu








sebatang lilin menyalakan ingatan
riwayat yang dulu pernah kau tinggalkan
kembali menggeliat dan ketakutan
bersama pisau dendam

biarlah diam-diam aku mengenangmu
menghikmati isyarat yang ditinggalkan waktu
dan dari kerlip cahaya yang sekarat itu
engkau muncul dengan wajah dan warna yang baru.....
-indie-

kodrat








akhirnya mesti kita relakan
segala yang kita sayang
segala yang kita cintai
semua yang kita punya
semua tak bisa kita miliki
jangan pernah sekalipun merasa terikat
karena akan membawa kecewa
saat harus kehilangan
sentimentil memang rasa itu
tetapi kehilangan butuh ketegaran yang teruji
semua hrs ikhlas seikhlas-ikhlasnya
-indie-
1 komentar

sabar








sekian lama aku menantimu

sekian lama aku menunggu
hanya untuk sebuah kepastian
kepastian yang ku tunggu
namun tak kunjung datang
maafkan aku bila aku berpaling darimu
-indie-

sendiri

senja pun basah
di pantai itu
kita pun bertemu
mungkin tanpa sengaja

senja pun basah
dan gerimis berjatuhan dilautan
siapakah berlari-lari gelisah
menyusuri pantai lembut menghitam

siapakah selain kita
berlari mengejar bayang-bayang
dan jejakmu dipasir tertinggal
mencoba mengekalkan kenangan

senja pun basah
di pantai itu
tak ada yang tersisa
selain kesendirian tanpamu.....
-indie-