Kamis, 25 Maret 2010

sadarlah

Tertangisi apa yg pernah kau syukuri
Lihatlah nikmat itu begitu indah
Jadilah pawang hidupmu menuju tenang
Sesallah begitu nyata ketika kau sudah terlena

Maafkan bila kukatakan ini

Karena tanpa pelajaran itu
Kau tak pernah tau
Betapa mulianya yang pernah di beri

Lupakan jatuhmu bila ingat bangkitmu

Jurang itu begitu nyata menganga bila kau terjaga
Tetapi lembah yang kau yakini begitu indah adalah nista dan celaka bila kau terlena

-indie-

Rabu, 24 Maret 2010

cinta itu tak bisa memaksa tapi hanya bisa mencintai...

kasih yang tak sejalan bukan berarti tak mengasihi, kebutuhan saling melengkapi tak harus memiliki, apa yang terpikirkan dan telah terpagut dalam hati adalah nisbi yang tak terkendali dalam iman hati, haruskah rasa harus dipaksakan bila tak ada harap untuk melengkapi, hati satu takkan bisa jadi dua, dan hatimu harus memilih pada hati yang menerima luangnya kasih yang tak terperi bagimu


-indie-

Senin, 22 Maret 2010

menari dan tertawa

bait mana aku tertinggal....
melagukan sepenggal kisahmu
ah.. aku ingin tau dimana tersimpan nyanyianmu..
memperkuat hati tuk selalu senandungkan riang
kesahajaanmu bagai alunan melodi kehidupan
karenanya kami menarikan dendang suka
tergerak menggabungkan segala kesah
segala lelah, segala gerutu dan amarah
mengumpul disini dan menyulapnya dengan tawa
tawa yang menari dalam penerimaan yang ikhlas
tak ada ingin menepis kehadirannya
hanya sebagai hiasan belaka
ingin meraupnya dengan keseharian
hingga hati tak berbisik pelan
tapi ingin bersorak dalam kehangatan bersama
tarian itu dan tawa yang sering kita mainkan

-indie-

Sabtu, 20 Maret 2010

kebodohan

takkan lagi kau dapati buah rasa...

kandaslah bersama hempasan bumi yang menganga...

terbanglah selagi kau bisa

karena mungkin akan kehilangan sayap putih...

kembali dalam keadaan yang tak berasa...

hampakah yang kau dapati...

hambarkah yang kau rasa...

kosong dan habislah sudah,

kusam dan tak bercahaya

itukah yang kau mau......

matilah rasa

hilanglah bersama awan yang bergerombol

dan jauh disana kau akan tertawa

tertawakan dirimu sendiri

-indie-

Jumat, 19 Maret 2010

senyum terindah sekaligus senyum terakhir

jejakmu adalah hal yang terindah

meski kini hanya memory dalam kalbu...

sungguh bila sang waktu mau berbalik

betapa itu yang kudambakan....

jejakmu telah merasuk dalam simponyku...

mengapa kau tinggalkan

senyum yang indah

bersamaan hilangnya pribadi yang kukagumi...

suka itu

datang bersamaan dengan duka yang dalam....

hanya saja aku tak bisa mencerna

apa yang terselip pada yang terselubung itu...

keindahan itu

kau selubungi

dengan kedukaan yang menikam

dan sungguh aku kehilanganmu....

-indie-

Rabu, 17 Maret 2010

tembang malam

desiran angin yang menggesek pada daun bambu
gemerisik mendendangkan melodi kesunyian
air kali yang menderu berlomba pada aliran gelombang
ciptakan simpony ketenangan
jangkrik dan kodok di pematang sawah yang dingin
melantangkan lagu alunan vokal grup serempak
mengingatkan kembali tuk kita sudahi sejenak
segala beban dalam hari sekedar diam menikmati
kelelahan yang tercipta kan leburkan kita dalam peraduan
yang teriringi orkestra malam pengantar dengkur
bebaskan jiwa tuk menangkap nyali
di hari esok yang lebih menantang

-indie-

Selasa, 16 Maret 2010

aku dan kau 2


tak pernah terpikirkan
tak pernah kubayangkan
kehadiranmu di hari-hariku
akan membawa cinta

begitu indah warna kau beri

begitu mudah impian tercipta
mengisi hatiku...juga hidupku

sepenggal ceritapun mengalir

hanya antara kau dan aku
melewati tebing-tebing harapan
walau tanpa kilau rembulan merestui.....

-indie-

Senin, 15 Maret 2010

kelak juga kita temui (bila benar-benar mencari dan memiliki)


dan cahaya pun setia menempuh perjalanan
melintasi lembah demi lembah menyusuri tebing
sampai pantai kehidupan memasuki relung hati
cahaya-cahaya hanya punya kesetiaan
mengajak kita tuk benar-benar setia
pada firman suciNya
maka ditembusnya gelap jadi benderang
disaringnya debu dibeningkannya kalbu

hadirnya cahaya yang menjadi utusan
membawa cinta dan kebenaran
dipupusnya derita disemaikanlah keindahan
lewat kuntum-kuntum melati
yang mekar dan mewangi bersama sang Nur

cahaya-cahaya selalu mengasuh jiwa
dan mengantarnya untuk punya satu cinta padaMU
ialah Tauhid yang tak tergoyahkan oleh hempasan badai dan derita

-indie-

tarian anak negri

Kenari-kenari mulai berjatuhan,

membawa nuansa yg berbeda,

jemu untuk berganti musim yg sama

tapi takkan pernah berhenti sampai disini

hingga sang mentari tak sanggup brsinar lagi,

janji anak negri pada ibu....



-indie-

bangkit dari keterpurukan

Jauh kayuh pelita

terbawa lelah menyibak tawa

kemenangan mengingatkan kembali

pahit perjuangan dimasa sulit

Tergores jalan waktu

telah lalu menyimpan derita

bawa bahagia kini tinggal reka

harapan dan bangun dari mimpi buruk

menuju kecerahan sesungguhnya


-indie-

amarah

bara itu....

masihkah tak terpadamkan...

menghilang dari dunia tawa

yang sering aku singgahi

apakah

memang itu bukan tempatku menitipkan rindu,

atau hanya rekaan yang kosong

dari keinginan yang tak pernah menerang

hanya sekedar basa-basi belaka....


-indie-

impian, harapan dan cita

saat mimpiku menaiki tebing

bagaskara tenggelam pekat.....

saat mimpiku menggapai awan

sinar itu mengelus lembut

dialog sepiku sirna....

selamat datang mentari baru

yang bawa canda bawa bahagia.....

-indie-

mata hati

dari matamu

aku temukan banyak derita,

dimatamu

aku temukan banyak pengorbanan,

dimatamu

aku temukan banyak pelajaran hidup

penuh muslihat

tetapi hikmah itu muncul lebih dalam

ketika aku larut pada matamu.....

kutangisi

kenapa tidak sejak dahulu

aku mengenal mata dalam kekeruhan

yang menyimpan kejernihannya....

-indie-

sosok ayah

kurus kering

trlihat sempoyongn

menahan dan menopang hidup.

tangan menggenggam penuh bara

tuk tetap bertahan

demi sederetan kisah

yang telah terbangun bertahun-tahun,

kagum memuncak

pada semangatmu pak tua

yang rela kau berikan cucuran keringat

demi segerombol bocah

yang menangis menahan lapar.

aku bukan siapa-siapa

tapi kau jadikan diri berdiri kokoh...

pada kakiku sendiri.

semangatmu ayah tiada tandingannya.

dan aku bangga menjadi anakmu.


-indie-

kecewa

bagai mati suri aku terpaku

dan terdiam pada persinggahan yang sunyi,

kekeluan hanya mengisyaratkan

bahwa aku hanya manusia biasa,

tak bisa berbuat banyak

untuk kejamnya derita,

pasrah bukan kalah,

sabar bukan gusar,

syukur bukan ingkar,

kucoba bertahan

pada roda-roda yang stiap hari

melenggang di hidupku,

jalani dan hadapi saja

jangan lari terbirit-birit

bagai anjing yang tak tau tuannya lagi...

Astagfirulloh....

-indie-

ungkapan

tuturmu lincah nan gemulai

teriringi senandung rencak dan hingarnya dunia....

klopun dunia ikut bergoyang akan liukanmu

sungguh kesan yang sangat terkagumi....

jgnlah ambil sisi gelapnya

tapi lihatlah sisi yg diterangi

oleh nuansa dalam yang terkandungnya...

-indie-

keikhlasan....

air mataku tumpah

bukan aku bersedih....

airmataku mengalir

karena rasa bangga dan bahagia

telah bisa menjadi bagian

dalam perjuanganmu dan kerelaanmu

untuk tetap bertahan meski kadang terasa berat....

karenanya mari pikul dan angkat bersama

dalam kasih yang kerap kita lupakan....

-indie-

rona sore

senja merona lagi hari ini,

apa yang buat kau tersipu saat ini....

sore kau memang elok bila sedang tersipu...

dan benamkan mukamu

bila waktu sang malam ingin kunjungimu...

-indie-

aku dan kau

akulah itu datang pada senja luruh menembus hujan dgn jiwa bergetar engkaulah itu yang menundukkan mentari mengarungi maya dgn peluh dan gairah saat harum wangi bunga menguak terbenam dlm desah berkepanjangan dmn bianglala menggoda sebuah kidung panjang yang ternyanyikan....

jadilah satu

dalam kesendirianmu yang panjang dan sunyi

melukiskan betapa sepi selalu temani diri

tak bisakah sedikit waktu merayumu tuk kunjungi tawa

yang menyanyikan senandung bahagia 

bersamanya kan tercipta senyum yang menyungging

jangan kau menganak tirikan suka 

jangan kau mengidolakan duka

karena dalam diri tak bisa berdiri sepihak

dua yang tak terpisahkan selalu berpasangan

sampai kapan kau akan mampu terluka

tanpa harus merasakan tawa dalam suka

hidup serasa hanya setengah 

yang hambar tak berasa

suka pasti ada duka

tangis pasti ada tawa

sadarilah atau matilah dalam rasa

bila tak ada harapan untuk merasakan

arti dari semua rasa....


-indie-

come on show me your beautul charming smile

Hembusan angin tak lagi terasa setelah sekian lama membeku

kebekuan yang terbawa emosi silam


menyapa keengganan mawar membuka kelopak mawar


Namun....


terbersit harapan dalam diri saat kenyakinan membuktikan kelembutan


sebentuk tangkai bunga mekar dan terlihat indah pesona yang dipancarkannya



*teman ku harapan ku ada untuk sebuah senyuman*


-indie-

sungguh rinduku hanua PadaMu

selalu kutunggu Kau didepan pintu
sambil ku gantungkan ajaran-ajaran tentangMu
sambil ku sebutkan berbagai namaMu
agar tak lupa bahwa aku sedang merindukanMu
Penantianku semakin dekat seiring umur yang berjalan
di kesunyian dan kerinduanku mengembun
diujung rerumputan yang ku gelar bak permadani
dan dibimbangku selalu tersebut namaMu
hingga tanpa ku sadari Kau sudah mengetuk pintuku
jauh sebelum ku ada.....

-indie-

tertemukan arti

rinduku ada menggugah lamunan senja

saat kebersamaan itu


canda tawa itu


mewarnai birunya hari-hari



pandangilah rona merah pipimu


semburatnya mengundang isyarat


seperti mentari yang beralih ke belahan lain



andai saja mentari itu hatimu


sisi yang ada tak kan pernah henti


mencari dan menemukan arti yg sesungguhnya...


-indie-

Catatan Kahlil Gibran 2

Terlalu sering kau nyanyikan nama Tuhan, Yang Maha Kuasa namun sebenarnya kau tak pernah mendengar lagu sebenarnya. Lebih baik kau dengarkan kicau burung menyambut sinar pagi, dan gemerisik dedaunan gugur tertiup angin kencang. Pesanku lagi ingatlah ini : baru akan terdengar simfoni, tatkala daun gugur ke bumi.
Sekali lagi aku minta, jangan sembarangan membicarakan Tuhan, yang adalah segala, namun pupuklah saling mengerti antar kalian , tetangga dengan tetangga, pujaan dengan pujaan, teman dengan teman.
Sebab siapa yang akan menyuapi anak burung dalam sangkar, pabila sang induk terbang ke angkasa? Dan bunga anemon mana yang akan terbuahi, pabila tidak disantuni lebah dari anemon lain?
"Baru ketika tercekam dalam gua sempit, kau terpikir mencari langit yang kau sebut Tuhan. Tembus dulu tabir pribadi besarmu; jangan tinggal diam berpangku tangan, mulailah membabad hutan rasa dan pikiran!
Lebih bijaksana tak kita bicarakan Tuhan yang tak kita mengerti, lebih utama kita persoalkan perihal yang dapat kita pahami. Namun engkau tahu bahwa kitalah nafas dan wewangian Tuhan, Dia pun bersemayam dalam dedaunan, bunga-bungaan, dan buah-buahan.

Bangunlah dan coba hadapi


embun masih menetes

berkilau saat mentari

memberi hangat pada pagi

tak pernah terlewat tatapan mata

lepas memandangi kelebat indah

pesona pagi yang selalu menemani

waktu terus berjalan

tanyakan pada diri

brapa banyak impian yang tak tergapai

percayalah

setelah hari-hari buram

dan kelam serta malam...

-indie-

Rabu, 10 Maret 2010

k e m a n a l a g i . . . . . .

kenistaan kebohangan apa lagi yang akan muncul selama dunia masih bisa memutari matahari....

keculasan kedengkian meraja di hati kaum kaum teraniaya yang tak kunjung puas

menikmati seribu kata yang tak mampu menjawab kebenaran

meninggalkan yang seharusnya dibela dan dijunjung tinggi

kepintaran itu bukannya menopang hidup yang tertipu

menghunus ilmu hanya untuk muslihat yang munafik

tak ada lagi rasa malu tak ada lagi kebanggaan untuk tetap suci

pertanda hancur sudah alam yang penuh ujian bagi yang terjerebab

masghullah pada yang mungkin dan tak lagi memuja kejayaan

tersesak sudah kamar hanya tuk sekedar memohon

takkan ada lagi yang tersisa takkan ada kaki yang menginjak

semua akan melayang pada akhirnya dan apa yang kan kita perbuat

bila tak tersisa tempat untuk bersua....

terlambat dan sesal tak mampu lagi untuk membayar....

-indie-

Senin, 08 Maret 2010

K e b i m b a n g a n

engkau tawarkan laut

perahuku dalam layar


perlahan meninggalkan pantai


kemudian kau kirimkan angin


perahuku melaut kencang


angin membadai


aut dalam gelombangnya


dan perahuku terhuyung turun naik


tiang layar kutancapkan ke dada


jemari mulai bermain dalam arah angin


mataku mengedar dilengkung cakrawala


mencari dimana ujung untuk ditemukan..


-indie-

Minggu, 07 Maret 2010

S e j u k

Telaga mana hendak kau tuju

dinginkan hati di atas alur membentuk

uraikan persatu demi persatu berpulang

dari segala ingin

semusim bunga tertanam asa

badai berlalu dan tak goyah akannya

mengubur hasrat terpuaskan

dan akhir merangkai hari dengan wangi bunga

akhlak dan amalan

-indie-