Keangkuhan yang terengkuh dalam dekap rindu
membuncah rasa tak kuat tuk menahan
teringat pada pesan angin yang mengabarkan
meruntuhkan dinding ego dan nalarku
betapa kuat getar dan gelombang cintamu
meski jarak memisahkan dan menahan kita di dua sisi
apakah mungkin akan tercapai asa dan anganku
untuk sekedar mengusap tanganmu dan menciumnya
untuk meluapkan rasa sayang dan hormatku kepadamu
pada bening santunmu dan pancaran kasih penuh senyummu
mungkinkah kan jadi milikku
dan tetap menemaniku
kuharap itu sama dengan harapanmu
untuk jelang kematianku esok
Tidak ada komentar:
Posting Komentar